Bunga Rampai Aceh

Selamat Datang Di "Bunga Rampai Aceh" Http://ChaerolRiezal.Blogspot.Com

9 Juni 2012

Haruskah Kamu Pergi Sayang?


Disaat aku menulis tulisan ini, rasanya ingin sekali aku meneteskan air mataku walaupun hanya setitik saja. Aku tak tahan, tapi aku malu. Malu sama kawan-kawan SMA dan Kampus sekarang bahwa betapa ababilnya aku.

Semua karena dia. Dia yang telah meninggalkan aku,,,,, sendiri disini. Awalnya begitu manis bagiku tapi semuanya berakhir dengan sangat pahit. Pahit sekali. Tapi tak sepenuhnya kesalahan yang dia buat. Aku pun tau aku juga salah. Aku memulai sebuah hubungan yang aku tau pasti akan berujung dimana. Itulah resiko yang harus kita ambil dalam menjalin sebuah hubungan. Awalnya aku berisikeras membetangi diriku agar aku tak memiliki rasa padanya. Tapi apalah daya aku tak tau kenapa benteng runtuh??? Runtuh hanya kerena satu kata “Cinta”. Yaa cinta. . .Cinta yang mengubah semuanya dalam menjalin hubungan dengan seorang kekasih yang dicintai.

Kami berkenalan pertama kali lewat dunia maya. Rentang waktu antara kami berkenalan hingga akhirnya kami menjalin sebuah hubungan yang cukup lama. Lebih kurang setahun lah. Dalam waktu 1 tahun itu kami hanya berkomunikasi beberapa bulan saja, itu pun kalau kebetulan saat aku online di warnet dan juga online di warnet, karena dia sangat pelit ketika aku minta nomor HP nya. Hehehehe, , ,

Kisah pun mulai berlanjut ketika aku tiba-tiba ingin membeli laptop agar aku bisa berinternet ria di kos, gak perlu repot-repot lagi ke warnet untuk browsing. Alasan ku beli laptop baru bukan karena dia, tapi karena tugas sekolah yang mulai menggila.

Niatku untuk mengerjakan tugas sekoah mulai luntur, dan aku mulai kerajingan online. Karena kebetulan dia juga online alhasil kami sering bercakap-cakap atau sekedar say hello di dunia maya itu, tukar no Hp dan mlai berlanjut perbincangan lewat telp dan smsan, kami ada kecocokan, cerita nyambung.......

Ketika dia bilang dia menyukaiku, aku tidak serta merta menerima, bisa saja itu hanya sebuah gombal dari perempuan, aku bilang dan aku katakan padanya bahwa kita berbeda dan enggak mungkin berlanjut dengan happy ending, padahal aku sudah katakan sejak awal hal itu, tapi kenapa juga aku masih terjebak dalam cinta yang seperti ini.

Cinta mengalahkan segalanya bahkan melampui batas keimanan seseorang. Kami saling menghargai, saling menghormati satu sama lain, tidak pernah kami menyinggung satu sama lain meski terkadang kami sering memperbincangkan hal tersebut.

Seiring berjalannya waktu, kami menjalani hari-hari bersama, suka dan duka, tangis dan tawa, sedih dan bahagia. Hingga tiba akhirnya aku harus meninggalkan kampung halamanku untuk menuntut ilmu di salah satu perguruan tinggi di Banda Aceh. Kami masih sering kontak, telp, sms. Tapi lambat laun dia mulai bosan dengan keadaan itu, mungkin inilah salah satu sifat bosan seorang manusia. Dia sempat menyatakan untuk menikah dengan aku, aku bingung ahrus jawab apa, dia ingin hidup bersamaku, tapi benteng yang memisahkan kami terlalu tinggi. Dan aku belum siap untuk menikahi nya karena aku merasa belum saatnya untuk duduk dipelaminan, belum mempunyai pekerjaan yang layak, dan masih banyak faktor yang menghalangi itu.

Salahku? Tidak. . aku gak merasa bersalah sepenuhnya. Aku tidak bisa meningalkan dia meski aku tau aku tak mungkn bersamanya. Dia mulai gak suka dengan keadaan itu, setelah mengetahui itu, aku mulai mencari cara supaya aku bersedia meninggalkan dia. Dia marah-marah sama aku, memaki-maki aku, mengatakan hal yang buruk tentang aku, segala macam hinaan dan kata-kata kasar keluar dari mulutnya. Dan anehnya aku masih menyayangi nya meski aku tau aku terluka danaku disakiti olehnya.

Entah sikap yang dia tunjukan itu memang rasa benci dan gak sukanya sama aku karena aku masih ingin bersamanya atau hanya supaya aku pergi meninggalkan dia. Tuhan.... aku gak tau apa yang harus aku lakukan,,,,,, mungkin inilah yang dinamakan Cinta Buta. Hingga akhirnya perjalanan cinta ku kandas ditengah jalan, kemudian aku berkata padanya “cukup, aku pengen udahan saja, hubungan kita cukup sampai disini tak perlu lagi dipersoalkan, aku ini bukan jodoh mu” dan sekarang aku putuskan mulai saat ini aku fokus dengan kuliahku, ku sampingkan semua urusan Cinta. Semua ini telah diatur oleh Sang Penguasa Alam “Allah Swt” hanya kita yang menjalankan semua ini, tak perlu harus kita sesali apa yang telah terjadi, yang berlalu biarlah berlalu, biarkanlah semua berlalu hanyut dan tenggelam oleh masa. Lantas bagaimana dengan hidupku tanpa ada seorang kekasih dan Rasa Cinta??? Gampang saja, akan ku jalani hidupku hari demi hari tanpa harus mengeluh dan menangisi semuanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar